Terimakasih sudah berkunjung di situs saya yang sederhana ini.
Namaku Divka-HD(Hindu)
Sya Seorang Pria, Suka berpetualang, hidup dan merantau sejak SMP mengikuti arah kemana orang tua merantau di beberapa daerah di Indonesia tercinta ini. Terbiasa mandiri, sejak umur satu tahun ditinggalkan ibu tercinta, dan 20tahn kemudian ditinggalkan Ayahanda tercinta.
Sejak kecil bagaimana belajar mencari uang sendiri, Membantu keluarga. Kerasnya kehidupan dunia ini saya selalu memaknainya dengan positif, setiap hari harus selalu menjadi lebih baik. Mengenyam sekolah TK di Sumatera, pindah ke Bali, kemudian Sulawesi. Pindah lagi, dan bekerja disebuah perusahaan asing berpusat di U.S., kebetulan pekerjaan menuntut saya mengunjungi beberapa negara-negara maju dikawasan Asia-Eropa-Amerika.
Hidup di Lingkungan Plural
Akibat dari perantauan baik didalam maupun diluar negeri tersebut, saya mendapat banyak hal pula mengnai menjadi Hindu. Bukan semua pembelajaran Hindu secara langsung dari Guru, akan tetapi berbagai pertanyaan serta keinginan tahuan tentang Hindu dari teman-teman umat lain-lah yang membuat saya harus mencari tau tentang Hindu lebih dalam.
Namaku Divka-HD(Hindu)
Sya Seorang Pria, Suka berpetualang, hidup dan merantau sejak SMP mengikuti arah kemana orang tua merantau di beberapa daerah di Indonesia tercinta ini. Terbiasa mandiri, sejak umur satu tahun ditinggalkan ibu tercinta, dan 20tahn kemudian ditinggalkan Ayahanda tercinta.
Sejak kecil bagaimana belajar mencari uang sendiri, Membantu keluarga. Kerasnya kehidupan dunia ini saya selalu memaknainya dengan positif, setiap hari harus selalu menjadi lebih baik. Mengenyam sekolah TK di Sumatera, pindah ke Bali, kemudian Sulawesi. Pindah lagi, dan bekerja disebuah perusahaan asing berpusat di U.S., kebetulan pekerjaan menuntut saya mengunjungi beberapa negara-negara maju dikawasan Asia-Eropa-Amerika.
Hidup di Lingkungan Plural
Akibat dari perantauan baik didalam maupun diluar negeri tersebut, saya mendapat banyak hal pula mengnai menjadi Hindu. Bukan semua pembelajaran Hindu secara langsung dari Guru, akan tetapi berbagai pertanyaan serta keinginan tahuan tentang Hindu dari teman-teman umat lain-lah yang membuat saya harus mencari tau tentang Hindu lebih dalam.
Dapat dimaklumi disekeliling saya terdapat berbagai macam ragam agama, dan saya sangat senang ketika ditanya ataupun mereka mengkritik Hindu oleh rekan-rekan umat lain, dengan demikian berarti saya punya kesempatan menjelaskan bagaimana sebenarnya Hindu yang selama ini selalu ada stigma negatif dan primitif.
Cara bertanya dari rekan-rekan non Hindu pun banyak yang unik, ada yang sopan & penuh toleransi, ada yang mengejek, ada yang menertawakan, dsbg. Tapi saya anggap mereka belum mengerti, jadi dalam hal ini saya punya cara tersendiri untuk menjelaskannya. Bagaimanapun saya selalu berprinsip “lebih baik saya ditanya dari pada mereka hanya selalu bertanya dalam hati mereka dan menyimpulkannya sendiri tentang Hindu, atau mingkin menuangkannya ke dinding medsos.
Dari kecil saya memang masih merasa sangat kurang mengenai bagaimana sebenarnya Sanatan Dharma (hindu) yang Universal, yang murni sesuai ajaran Weda. Maklum memang saya besar dilingkungan agama Non-Hindu, juga mungkin karena selama ini sistem pendidikan Hindu (terutama di Bali) memang tidak mengutamakan tentang pengetahuan Kitab Suci, akan tetapi dominan Tradisi dan Adat-lah yang lebih ditonjolkan. Ritual lebih menonjol dariada spiritual. Maka tak Heran banyak generasi Hindu yang ketika berada diluar komunitasnya (di rantau) mengalami hal yang sama seperti saya, dan yang lebih ironis adalah umat Hindu lebih mudah untuk dikonversi berpaling ke agama lain, akibat lemahnya pondasi Spiritual itu sendiri.
Tapi walaupun sedikit dasar pemahaman saya tentang Hindu, namun ketika saya besar dan bergaul di antara masyarakat yang prural tersebut (bermacam agama, ras, suku) di perantauan-lah saya merasakan Hindu yang sesungguhnya (harus cari tau lebih), dan menemukan guru dari searching, googling, diskusi / debat di dunia maya. Dan saya rasa banyak juga teman-teman Hindu dirantau yang mengalami hal ini. Dan untunglah teknlogi saat ini telah banyak memberikan informasi untuk saling bebagi.
Melalui blog sederhana ini saya berharap berbagai pertanyaan saya dalam Hati serta jawaban dari berbagai pertanyaan lumrah yang sering saya dapati dari rekan-rekan umat lain dapat saya jelaskan secara sederhana dan universal disini. Satu hal yang perlu digaris bawahi, yaitu dalam situs ini cukup frontal, jadi mohon lebih bijak menyikapinya. Selain itu kadang komentar saya yang lugas dan rada blak-blakan mohon dimaklumi, namun TIDAK ADA sedikitpun dari dalam hati saya yang paling kecil ingin memecah belah umat lain ataupun Hindu sendiri, atau mengadu domba, atau bahkan berpihak sebelah saja, akan tetapi inilah cara saya membuka fikiran rekan-rekan sehingga akan ada tercapainya pengertian/pemahaman satu sama lain dan memahami arti Tat-Wam-Asi Itu. Bahkan dalam situs saya juga mengkritisi Hindu itu sendiri demi sebuah kemajuan.
Seperti penjelasan saya diatas, saya adalah seseorang yg suka merantau dan besar ditengah masyarakat yg prular selama ini, bahkan selalu berbagi dengan rekan sekalipun berbeda suku, ras dan agama, selama puluhan tahun dan yg patut saya syukuri adalah “perbedaan adalah warna, bukan sebuah pembatasan, beragam itu Indah ”UNITED IN DIVERSITY"
#SayaPANCASILA #SayaIndonesia
Disamping itu harapan saya semoga ajaran Sanatana Dharma ini kedepannya lebih Universal diterima oleh semua suku/ras/budaya sehingga kita tak di cap lagi sebagai Agama yang dianut oleh suku tertentu saja. Bagi teman-teman yang merasa memiliki pengetahuan lebih tentang Hindu Mohon berbagi, karena tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Selamat membaca dan berdiskusi. Mari mencerdaskan Hindu. Dan menjadi Hindu yang UNIVERSAL
Salam Damai DivkaHD
dan Salam SAMBEL "makin dicolek makin PEACE..." heee..
Cara bertanya dari rekan-rekan non Hindu pun banyak yang unik, ada yang sopan & penuh toleransi, ada yang mengejek, ada yang menertawakan, dsbg. Tapi saya anggap mereka belum mengerti, jadi dalam hal ini saya punya cara tersendiri untuk menjelaskannya. Bagaimanapun saya selalu berprinsip “lebih baik saya ditanya dari pada mereka hanya selalu bertanya dalam hati mereka dan menyimpulkannya sendiri tentang Hindu, atau mingkin menuangkannya ke dinding medsos.
Dari kecil saya memang masih merasa sangat kurang mengenai bagaimana sebenarnya Sanatan Dharma (hindu) yang Universal, yang murni sesuai ajaran Weda. Maklum memang saya besar dilingkungan agama Non-Hindu, juga mungkin karena selama ini sistem pendidikan Hindu (terutama di Bali) memang tidak mengutamakan tentang pengetahuan Kitab Suci, akan tetapi dominan Tradisi dan Adat-lah yang lebih ditonjolkan. Ritual lebih menonjol dariada spiritual. Maka tak Heran banyak generasi Hindu yang ketika berada diluar komunitasnya (di rantau) mengalami hal yang sama seperti saya, dan yang lebih ironis adalah umat Hindu lebih mudah untuk dikonversi berpaling ke agama lain, akibat lemahnya pondasi Spiritual itu sendiri.
Tapi walaupun sedikit dasar pemahaman saya tentang Hindu, namun ketika saya besar dan bergaul di antara masyarakat yang prural tersebut (bermacam agama, ras, suku) di perantauan-lah saya merasakan Hindu yang sesungguhnya (harus cari tau lebih), dan menemukan guru dari searching, googling, diskusi / debat di dunia maya. Dan saya rasa banyak juga teman-teman Hindu dirantau yang mengalami hal ini. Dan untunglah teknlogi saat ini telah banyak memberikan informasi untuk saling bebagi.
Melalui blog sederhana ini saya berharap berbagai pertanyaan saya dalam Hati serta jawaban dari berbagai pertanyaan lumrah yang sering saya dapati dari rekan-rekan umat lain dapat saya jelaskan secara sederhana dan universal disini. Satu hal yang perlu digaris bawahi, yaitu dalam situs ini cukup frontal, jadi mohon lebih bijak menyikapinya. Selain itu kadang komentar saya yang lugas dan rada blak-blakan mohon dimaklumi, namun TIDAK ADA sedikitpun dari dalam hati saya yang paling kecil ingin memecah belah umat lain ataupun Hindu sendiri, atau mengadu domba, atau bahkan berpihak sebelah saja, akan tetapi inilah cara saya membuka fikiran rekan-rekan sehingga akan ada tercapainya pengertian/pemahaman satu sama lain dan memahami arti Tat-Wam-Asi Itu. Bahkan dalam situs saya juga mengkritisi Hindu itu sendiri demi sebuah kemajuan.
Seperti penjelasan saya diatas, saya adalah seseorang yg suka merantau dan besar ditengah masyarakat yg prular selama ini, bahkan selalu berbagi dengan rekan sekalipun berbeda suku, ras dan agama, selama puluhan tahun dan yg patut saya syukuri adalah “perbedaan adalah warna, bukan sebuah pembatasan, beragam itu Indah ”UNITED IN DIVERSITY"
#SayaPANCASILA #SayaIndonesia
Disamping itu harapan saya semoga ajaran Sanatana Dharma ini kedepannya lebih Universal diterima oleh semua suku/ras/budaya sehingga kita tak di cap lagi sebagai Agama yang dianut oleh suku tertentu saja. Bagi teman-teman yang merasa memiliki pengetahuan lebih tentang Hindu Mohon berbagi, karena tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan.
Selamat membaca dan berdiskusi. Mari mencerdaskan Hindu. Dan menjadi Hindu yang UNIVERSAL
Salam Damai DivkaHD
dan Salam SAMBEL "makin dicolek makin PEACE..." heee..