Sanatana Dharma merupakan ajaran suci / ajaran abadi yang melampaui asal mula manusia. Jauh sebelum organisasi keagamaan diatur oleh negara/pemerintah, ajaran suci ini telah ada dariNya. Tak harus melabelkan agama untuk menjalankan dan meyakini Weda, Weda sendiri berarti Pengetahuan Suci, karena Weda sendiri pun sebagai kitab hindu bukan berarti satu set buku (kitab) saja (rasanya terlalu sempit jika hanya sebuah kitab).
Adapun Lima Dasar ajaran hindu yang disebut "Panca Crada" Seseorang akan dapat dikategorikan sebagai seorang hindu apabila menganut/memhami lima dasar dari kepercayaan dari ajaran Hindu tsb, yakni:
1. Percaya adanya Brahman (Tuhan yg Maha Esa)
2. Percaya dengan adanya hukum Karma / Sebab akibat
3. Percaya dengan adanya Atman / Roh
4. Percaya adanya Reinkarnasi / Punarbawa (kelahiran yg berulang-ulang)
5. Percaya dengan adanya Moksa (kekekalan abadi/menyatunya roh dengan roh yg maha agung / Tuhan YME)
Jadi, jika anda meyakini kelimanya berarti dasar pengetahuan suci itu telah ada dalam diri anda. Sudah cukupkah? mari kita lanjut...
- Bhakti Marga Yoga, dengan berbhakti/cinta kasih yang mendalam
- Karma Marga Yoga, dengan membebaskan diri baik karma baik dan buruk(dimasa ini) / melakukan hal baik, lebih baik, terbaik.
- Jnana Marga Yoga (Dengan mempelajari dan menghayati pengetahuan suci, serta mencerahi yang lain)
- Raja Marga Yoga (dengan melaksanakan/mengamalkan Ashtanga Yoga). apa sajakah Asthanga yoga tersebut?
Ashtanga Yoga (delapan tahapan Yoga), dalam hal ini adalah pemahaman mendasar soal moral, fisik, konsentrasi / meditasi diantaranya :
- Yama (moral restraints), berhubungan baik antara satu dan lainnya / larangan yang harus dihindari, Seperti membunuh (makna yang berwujud fisik)
- Niyama (observances), pengendalian diri yang lebih bersifat rohani. Seperti sauca dan santosa, makna yang berwujud rohani / Intrsospeksi.
- Asana (posture), Sikap yang teratur dan disiplin terkait tubuh / fisik.
- Pranayama (breath extensions), yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna. Melalui 3 jalan : puraka, kumbhaka, dan recaka
- Pratyahara (sensory withdrawal). Yaitu mengontrol dan mengendalikan indriya-indriya dari ikatan 'objeknya', / organ-organ dalam tubuh, sehingga orang dapat melihat hal-hal suci.
- Dharana (concentrations), bagaimana kita dapat menyatukan / berhubungan dengan pikiran kita / dengan sasaran konsentrasi yang diinginkan.
- Dhyana (meditation) bagaimana kita dapat memusatan pikiran yang tenang dan mendalam.
- Samadhi (meditative absorption), kesadaran tertinggi atau pencerahan / untuk realisasi diri. Dalam tahap dhyana (meditasi) terkadang masih terasa dualisme antara kesadaran tubuh. Samadhi merupakan titik kulminasi union atau peleburan antara atma (diri) dan Sang Brahman (Tuhan YME)